Zulfa Mustofa Ditunjuk sebagai Pejabat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)
Pada Selasa, 9 Desember 2025, rapat pleno PBNU menetapkan Wakil Ketua Umum PBNU, Zulfa Mustofa, sebagai Pejabat (Pj) Ketua Umum PBNU. Keputusan ini diambil dalam agenda penetapan ketua umum sisa masa bakti.
Zulfa Mustofa akan menduduki jabatan ini hingga penyelenggaraan konferensi besar dan muktamar PBNU, yang dijadwalkan pada 2026.
Tugas dan Tantangan Besar yang Menanti
- Sebagai langkah awal, Zulfa menyatakan niatnya untuk menormalkan struktur organisasi PBNU dan melakukan konsolidasi internal, menyatukan seluruh unsur — baik struktural maupun kultural — yang mungkin sempat terpecah perbedaan.
- Ia juga menegaskan pentingnya persatuan dalam lingkungan NU, mengajak seluruh jajaran untuk “bersatu kembali di rumah besar kita ini.”
- Di samping itu, PBNU di bawah kepemimpinannya akan mempersiapkan sejumlah agenda besar: peringatan satu abad Masehi pada 31 Januari 2026, konferensi besar (Konbes), musyawarah nasional (Munas), dan puncaknya, muktamar.
Respons dan Komitmen dari Zulfa
Zulfa Mustofa sendiri menyebut bahwa amanah ini berat, tetapi ia siap menjalankannya dengan sebaik-baiknya atas kepercayaan dari forum pleno dan arahan dari pimpinan syuriyah PBNU.
Ia menegaskan niatnya menjadi solusi bagi “jam’iyyah” — organisasi NU — agar masa depan PBNU bisa dibangun kembali dengan stabil dan penuh integritas.
Implikasi bagi PBNU ke Depan
Penunjukan Pj Ketum baru ini bisa menjadi titik awal untuk stabilisasi internal dan penyatuan kembali komunitas NU, terutama menjelang agenda besar di 2026. Konsolidasi organisasi dan kesiapan acara besar seperti peringatan satu abad hingga muktamar menunjukkan bahwa PBNU bergerak untuk kembali ke siklus normal kepemimpinan dan penyelenggaraan organisasi.
Dengan kepemimpinan sementara di tangan Zulfa, akan menjadi penting melihat bagaimana konsolidasi dijalankan — baik dari sisi struktur maupun komunikasi antarelemen — agar PBNU dapat melangkah ke periode berikutnya dengan solid dan terorganisir.
Penulis: Isnaini Utami | Editor: Yudha Rizky Pratama
