NasionalPemerintahan

TNI AD Kerahkan lebih dari 21 Ribu Prajurit untuk Selamatkan Warga Terdampak Bencana di Sumatera

Jakarta — TNI Angkatan Darat (TNI AD) telah mengerahkan sebanyak 21.707 personel untuk mempercepat penanganan bencana banjir bandang, tanah longsor, dan cuaca ekstrem yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera: Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Skala Bantuan dan Fokus Operasi

Melalui jajaran Kodam dan satuan teritorial, bantuan dari TNI AD meliputi: logistik, proses evakuasi, pendirian dapur lapangan, pemulihan sarana umum, hingga pembukaan akses ke wilayah yang sempat terisolasi.
Bantuan yang dikirim mencakup tenda pengungsian, makanan siap saji, obat-obatan, alat sanitasi, selimut, alat penjernih air, serta perlengkapan darurat lainnya.

Tugas Berdasarkan Daerah Terdampak

  • Di Aceh, melalui komando Kodam Iskandar Muda, prajurit TNI AD melakukan evakuasi warga, membuka jalur tertutup longsor, dan memperkuat distribusi bantuan.
  • Di Sumatera Barat (melalui Kodam XX/TIB), TNI AD memperkuat posko serta mengerahkan alat berat untuk pemulihan pasca banjir bandang.
  • Sementara di Sumatera Utara (di bawah Kodam I/BB), upaya difokuskan pada pemulihan fasilitas umum dan pengiriman logistik ke wilayah-wilayah yang sempat terisolasi.

Dukungan Materiel dan Alutsista

Selain personel, TNI AD juga menyiagakan berbagai alutsista untuk mendukung mobilitas dan aksi kemanusiaan — termasuk helikopter, kapal, perahu, serta kendaraan berat.
Diklarifikasi bahwa operasi ini dilakukan sebagai bagian dari “operasi militer selain perang” (OMSP), sebagai respons cepat terhadap bencana alam.

Pernyataan Resmi dan Komitmen TNI AD

Kepala Dinas Penerangan AD, Donny Pramono, menyatakan bahwa pengerahan ini adalah tahap awal — dan bahwa jumlah personel serta bantuan bisa ditambah sesuai kebutuhan di lapangan.
TNI AD memastikan koordinasi berkelanjutan bersama pemerintah daerah, lembaga penanggulangan bencana, serta instansi terkait lainnya. Prioritas utama: menyelamatkan warga dan mempercepat pemulihan wilayah terdampak.

 

Penulis: Dina Oktaviani | Editor: Ganda Saputra

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *