EkonomiPemerintahanPolitik

Prabowo Bandingkan Program MBG RI dengan Brasil: Brasil Butuh 11 Tahun untuk 40 Juta Orang, Indonesia Bisa Capai 82,9 Juta dalam Setahun

 

Jakarta — Presiden Prabowo Subianto menyoroti kecepatan pencapaian program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia dengan membandingkannya dengan Brasil. Menurut Prabowo, Brasil memerlukan waktu 11 tahun untuk menjangkau sekitar 40 juta penerima MBG, sementara Indonesia menargetkan 82,9 juta penerima dalam satu tahun.

Pernyataan ini disampaikan Prabowo dalam beberapa kesempatan publik, termasuk saat pidato di salah satu acara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Latar Belakang Program MBG

  1. Inspirasi Brasil
    Prabowo mengakui bahwa program MBG di Indonesia mencontoh sistem makan siang gratis di Brasil, yang dikenal sebagai Programa Nacional de Alimentação Escolar (PNAE). Menurut mantan Presiden Brasil (sebagai informasi dari Prabowo), Brasil memulai program tersebut sejak 2011 dan dalam 11 tahun berhasil menjangkau puluhan juta anak.
  2. Target MBG di Indonesia
    Prabowo menegaskan bahwa target pemerintah adalah agar 82,9 juta anak dan ibu hamil menerima manfaat MBG pada akhir 2025.
    Program MBG dimulai sejak 6 Januari 2025.
    Sampai Oktober 2025, menurut Prabowo, sudah ada 36,7 juta orang yang menerima MBG.
  3. Dampak Sosial dan Ekonomi
    Prabowo menyebut bahwa setiap Dapur Umum MBG (SPPG) mempekerjakan sekitar 50 orang.Selain itu, setiap dapur umum mendorong munculnya sekitar 15 pemasok lokal bahan makanan, yang menciptakan lapangan kerja tambahan, termasuk untuk petani.
  4. Efisiensi dan Tantangan
    Meski capaian cepat, Prabowo mengingatkan agar tidak memaksakan target. Ada juga insiden keracunan terkait MBG di sejumlah daerah, tetapi menurutnya angkanya sangat kecil dibanding total porsi yang dibagikan.
  5. Anggaran Program
    Prabowo menyebut bahwa peredaran anggaran untuk MBG meningkat sangat signifikan.Target 82,9 juta penerima pada November 2025 menjadi tolok ukur penting dalam pelaksanaan program.
  6. Pengakuan Internasional
    Prabowo menyebut bahwa banyak pemimpin dunia yang tertarik mempelajari model MBG Indonesia. Ia juga mengatakan bahwa program MBG Indonesia adalah salah satu yang terbesar dan paling ambisius di dunia.

Analisis Pengamat

  • Ambisi Tinggi: Target Prabowo untuk menjangkau 82,9 juta penerima dalam satu tahun mencerminkan ambisi besar pemerintah untuk memberantas masalah gizi dan pangan di kalangan anak-anak dan ibu hamil.
  • Model Brasil sebagai Referensi: Menggunakan contoh Brasil sebagai acuan menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia melakukan benchmarking internasional, tidak sekadar meniru tetapi menggenjot skala lebih cepat.
  • Tantangan Logistik dan Keamanan Pangan: Insiden keracunan meskipun skala kecil, bisa menjadi tantangan operasional besar jika program terus diperluas; menjaga kualitas dan keamanan makanan sangat krusial.
  • Sustainabilitas Anggaran: Peningkatan anggaran secara drastis bisa menimbulkan beban fiskal, terutama jika program terus diperluas. Namun, jika dikelola baik, manfaat sosial dan ekonomi dari pengurangan malnutrisi bisa menjustifikasi biaya.
  • Dampak Ekonomi Lokal: Model dapur umum dan pemasok lokal bisa memperkuat ekosistem pangan lokal, mendorong pertumbuhan ekonomi mikro desa dan keterlibatan petani lokal.

Kesimpulan

Pernyataan Prabowo bahwa Brasil butuh 11 tahun untuk menjangkau 40 juta penerima MBG, sementara Indonesia menargetkan lebih dari dua kali lipat dalam waktu jauh lebih singkat, menunjukkan ambisi besar pemerintah saat ini dalam program MBG. Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan gizi, tetapi juga menciptakan dampak sosial-ekonomi lokal melalui lapangan kerja dan rantai pasok pangan lokal. Namun, tantangan dalam kualitas distribusi dan beban anggaran perlu diperhatikan agar program ini benar-benar berkelanjutan.

 

Penulis: Dewi Monica | Editor: Burhannudin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *