Hukum & KriminalNasional

Pascaledakan SMAN 72 Jakarta, KPAI Dorong Regulasi Ketat untuk Game Bertema Kekerasan

 

Jakarta, 10 November 2025 — Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menegaskan pentingnya pengawasan dan pembatasan terhadap gim daring bernuansa perang dan kekerasan, menyusul insiden ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta.

Ketua KPAI, Margaret Aliyatul Maimunah, menyatakan bahwa kebijakan pembatasan game seperti PUBG perlu dipertimbangkan serius oleh pemerintah untuk melindungi anak dari paparan konten destruktif di dunia digital.

“Kalau tujuannya untuk perlindungan anak, maka regulasi harus diperkuat. Anak-anak perlu dijaga dari paparan kekerasan dan perilaku imitasi yang bisa muncul dari gim semacam itu,” ujar Margaret usai menjenguk korban ledakan di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

KPAI Fokus pada Dunia Siber dan Perundungan

Margaret menambahkan bahwa pihaknya tengah menyiapkan langkah lanjutan berupa rapat koordinasi lintas sektor untuk membahas dua isu utama: perlindungan anak di dunia siber dan pencegahan perundungan di lingkungan pendidikan.

Menurutnya, banyak gim dan konten digital yang saat ini belum memiliki batasan usia yang ketat atau pengawasan efektif. Kondisi itu membuat anak-anak mudah terpapar konten yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan mereka.

“Internet saat ini dipenuhi konten negatif, mulai dari kekerasan, pornografi, hingga ujaran kebencian. Semua itu bisa berdampak langsung terhadap perilaku anak jika tidak dikontrol dengan baik,” tegasnya.

Pemprov DKI Dukung Pembatasan Game Kekerasan

Sikap KPAI tersebut mendapat dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. Ia menilai pembatasan gim perang seperti PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG) merupakan langkah strategis untuk mencegah peristiwa serupa di masa depan.

“Kami mendukung kebijakan pemerintah pusat yang berupaya menekan dampak negatif dari gim bertema kekerasan. Insiden di SMAN 72 harus menjadi pelajaran agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” kata Pramono di Balai Kota DKI Jakarta.

Ia juga menekankan pentingnya pendekatan edukatif bagi para pelajar, termasuk sosialisasi bahaya kekerasan digital dan literasi media.

Kronologi Singkat Ledakan di SMAN 72 Jakarta

Ledakan di SMAN 72 Jakarta terjadi pada Jumat (7/11/2025) di tengah pelaksanaan salat Jumat di area sekolah, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara. Polisi masih mendalami dugaan bahwa insiden tersebut melibatkan seorang siswa yang mengalami perundungan di sekolah.

Sejumlah saksi menyebut pelaku diduga memiliki keterkaitan dengan game bertema perang yang sering dimainkan sebelum insiden. Meski penyelidikan masih berlangsung, peristiwa ini kembali memunculkan perdebatan tentang dampak psikologis permainan digital terhadap anak-anak.

“Kami juga akan memastikan bahwa baik korban maupun terduga pelaku mendapat pendampingan psikologis sesuai hak mereka sebagai anak,” tutur Margaret.

Dorongan Aturan Khusus bagi Anak di Dunia Digital

KPAI berharap pemerintah segera menyusun regulasi khusus terkait batasan usia, durasi bermain, dan pengawasan konten untuk gim yang mengandung unsur kekerasan. Lembaga tersebut menilai bahwa tanpa pengawasan ketat, anak-anak bisa terjerumus ke perilaku agresif yang ditiru dari dunia maya.

“Anak-anak perlu diarahkan untuk menggunakan teknologi secara sehat dan produktif. Dunia digital harus menjadi ruang tumbuh, bukan ruang yang membahayakan,” pungkas Margaret.

 

Penulis: Andi Pratama | Editor: Siti Nuraini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *