Musdalifah Basri Selamatkan Rumah Orang Tua yang Hampir Dilelang Setelah 17 Tahun Jadi Jaminan Utang
Musdalifah Basri baru-baru ini membagikan kisah perjuangannya untuk menyelamatkan rumah peninggalan orang tuanya yang sempat terancam dilelang bank. Rumah itu sebelumnya dijadikan jaminan oleh pamannya sekitar 17 tahun lalu, namun utang yang dijaminkan tidak pernah dibayar hingga kini.
Musdalifah mengaku terkejut saat mengetahui bahwa sertifikat rumah orang tuanya nyaris hilang karena pinjaman sang paman. “Ini pinjaman om, tapi yang kena dampak rumah orang tua. Rasanya berat banget, karena orang tua saya sendiri tidak berutang,” ungkapnya dalam tayangan Hot Shot yang diunggah kanal YouTube SCTV.
Sejak ayahnya wafat, Musdalifah bersama keluarga beberapa kali mengingatkan pamannya untuk melunasi utang tersebut, namun usaha mereka tidak membuahkan hasil.
Keputusan Sulit
Setelah melalui pertimbangan panjang, Musdalifah akhirnya memutuskan untuk menebus rumah itu dengan uang pribadinya. Meski jumlah yang harus dibayarkan cukup besar, ia merasa keputusan itu penting demi menjaga kenangan keluarga.
“Setahun terakhir saya nggak nyaman. Makan nggak enak, tidur nggak nyenyak. Ada rasa ingin ikhlas, tapi juga sedih. Demi orang tua, saya harus ambil langkah ini,” tuturnya.
Tanggung Jawab dan Warisan
Bagi Musdalifah, perjuangan ini lebih dari sekadar soal materi. Ia menekankan pentingnya menjaga rumah sebagai simbol keluarga dan kenangan orang tua. Ia juga menyebut bahwa urusan warisan keluarga belum bisa dibahas sampai pinjaman pamannya selesai.
“Ahli waris ada tujuh orang. Baru setelah utang ini beres, kami bisa bahas warisan,” jelasnya.
Kabar Bahagia dan Harapan
Setelah melalui proses panjang, Musdalifah akhirnya berhasil menyelamatkan rumah peninggalan orang tuanya. Dalam unggahan Instagram, ia menyampaikan pesan penuh haru kepada almarhum orang tuanya.
“Mama, Bapak, tenang di sana. Saya sudah melaksanakan pesan terakhir untuk memperjuangkan rumah ini,” tulisnya.
Meski sempat kecewa, Musdalifah tetap memilih memaafkan pamannya dan berharap agar rezekinya lancar sehingga bisa melunasi utangnya padanya di masa depan.
Penulis: Gina Oktaviani | Editor: Hendra Prasetyo
