Kesehatan

Usia Muda dan Risiko Penyakit Jantung: Kenapa Harus Waspada?

Pada era modern ini, penyakit jantung tak lagi hanya “penyakit usia lanjut”. Bahkan kaum muda pun tak kebal terhadap kondisi yang dulu dianggap eksklusif untuk generasi senior. Menurut dokter spesialis bedah toraks dan kardiovaskular dr. Sugisman, SpBTKV(K), dari BraveHeart – Brawijaya Hospital Saharjo, pola hidup anak muda saat ini—meskipun lebih sadar akan pentingnya aktivitas fisik—masih memiliki celah yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Apa yang berubah?

– Semakin banyak kasus yang ditemukan pada usia muda, berbeda dari masa lalu ketika penyakit jantung identik dengan usia lanjut.
– Generasi muda cenderung punya akses lebih mudah ke gaya hidup aktif seperti lari, bersepeda, gym. Namun dokter menegaskan: olahraga saja belum cukup untuk melindungi jantung.

Faktor Risiko yang Kerap Diabaikan

Menurut dr. Sugisman, beberapa kebiasaan yang sering dianggap remeh tetapi memiliki dampak besar terhadap kesehatan jantung antara lain:

  • Merokok, alkohol, dan konsumsi minuman berpemanis atau suplemen energi secara berlebihan.
  • Gangguan pola tidur: tubuh memiliki irama sirkadian (jam biologis) yang secara alami mengatur waktu aktivitas dan istirahat. Jika terganggu, organ tubuh dan sistem kardiovaskular ikut terdampak.
  • Pola makan yang kurang sehat: makanan cepat saji atau olahan modern yang kaya lemak, gula, dan garam menjadi “musuh” bagi jantung. Walau tak bisa dihindari sepenuhnya, pengaturan porsi dan frekuensi sangat disarankan.

Cara Mencegah Penyakit Jantung di Usia Muda

Berikut langkah–langkah yang direkomendasikan untuk generasi muda menjaga kesehatan jantung sejak dini:

1. Olahraga Teratur

Menggerakkan tubuh secara konsisten—entah melalui lari, bersepeda, gym atau aktivitas fisik harian lainnya—membantu menjaga sistem kardiovaskular tetap aktif dan sehat.

2. Hindari Kebiasaan Buruk

  • Stop atau hindari rokok dan alkohol.
  • Kurangi minuman berpemanis dan suplemen energi yang berlebihan.
    Kebiasaan-kebiasaan ini dapat mempercepat kerusakan pembuluh darah dan jantung.

3. Prioritaskan Kualitas Tidur

Istirahat yang cukup dan teratur sangat penting. Tubuh perlu waktu untuk “memulihkan diri” selepas aktivitas harian. Jika pola tidur kacau, maka risiko gangguan jantung meningkat.

4. Perbaiki Pola Makan

  • Kurangi konsumsi makanan cepat saji dan olahan yang tinggi lemak, gula, dan garam.
  • Mulai dengan memperkecil porsi dan frekuensi makanan kurang sehat. Seperti yang dikatakan dr. Sugisman: “Kalau kita tidak bisa meminimalisir sampai zero, tapi paling enggak jumlahnya, takarannya bisa makin berkurang.”
  • Perbanyak sayur, buah, sumber protein sehat, dan makanan utuh.

Kenapa Langkah-Kecil itu Penting?

Karena jantung adalah organ yang bekerja terus-menerus sepanjang hayat. Kebiasaan yang tampak ringan di usia muda bisa memiliki efek kumulatif ke depan. Konsistensi dalam gaya hidup sehat sebenarnya merupakan “investasi” untuk kesehatan jantung di masa datang. Seperti dikatakan: menjaga keseimbangan antara olahraga + pola makan + istirahat cukup dapat memitigasi (mengurangi) risiko penyakit jantung sejak dini.

 

Penulis: Nia Safitri | Editor: Rangga Prakoso

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *